DPR Harap Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi, foto : andri/hr
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi berharap Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang penuhi kebutuhan Semen (sperma) Sapi dalam negeri terlebih dahulu, baru lakukan impor. Hal tersebut diungkapkannya usai meninjau BBIB Singosari, di Malang, Jawa Timur, Selasa (30/1).
"Kedatangan kami meninjau Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari di Malang ini untuk mengetahui produksi dari Semen (sperma) Sapi dengan kualitas terbaik. Serta sejauhmana BBIB untuk membantu pemerintah memenuhi target swasembada protein hewani. Kami sudah menyaksikan langsung teknologi yg cukup tinggi dalam proses inseminasi buatan di sini, dan hasilnya pun sangat baik," ujar Viva Yoga.
Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah produksi sapi pejantan tangguh dengan bobot yang sangat besar dan kualitas prima. Tidak hanya itu, permintaan ekspor Semen ke negara-negara lain seperti Malaysia, Myanmar, Timor Leste, Kazaktan dan lain-lain pun meningkat. Bahkan tidak jarang BBIB Singosari ini mendapat kunjungan dari negara-negara sahabat untuk belajar atau berlatih seputar inseminasi buatan.
Meski demikian, terkait dengan program Ekspor Semen Sapi ke negara-negara sahabat, Yoga, begitu ia biasa disapa, meminta agar BBIB lebih mengutamakan kebutuhan lokal dan dalam negeri terlebih dahulu. Jika hal itu sudah terpenuhi semua, maka barulah BBIB bisa melakukan ekspor.
Pasalnya saat ini jumlah Balai Besar seperti ini masih sangat kurang. Peternak Indonesia masih membutuhkan benih atau Semen Sapi dengan kualitas unggul. Tidak hanya itu, awal didirikannya BBIB ini salah satunya adalah untuk membantu meningkatkan produksi sapi dalam negeri, sehingga bisa terwujud swasembada protein hewani. Pada akhirnya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan protein hewani sendiri, dan tidak lagi melakukan impor daging. (ayu/sc)